ANTARA/FANNY OCTAVIANUS Sejumlah pekerja membenahi bagian atap Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (2/1). Istana yang dibangun tahun 1873 pada masa pemerintahan Gubernur Jendral Louden tersebut telah mengalami sejumlah pembenahan tetapi tetap mempertahankan ciri asli karya arsitek Drossares. sumber ; media Indonesia |
Sabtu, 02 Februari 2008
Renovasi Istana
Jumat, 01 Februari 2008
Peran Mandor Proyek dalam Pekerjaan Kontruksi
Konstruksi*
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area.
Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.
Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur disain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja didalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi.
Dalam melakukan suatu konstruksi biasanya dilakukan sebuah perencanaan terpadu. Hal ini terkait dengan metode penentukan besarnya biaya yang diperlukan, rancang-bangun, dan efek lain yang akan terjadi saat pekerjaan konstruksi dilakukan. Sebuah jadwal perencanaan yang baik akan menentukan suksesnya sebuah pembangunan terkait dengan pendanaan, dampak lingkungan, keamanan lingkungan konstruksi, ketersediaan material bangunan, logistik, ketidak-nyamanan publik terkait dengan adanya penundaan pekerjaan konstruksi, persiapan dokumen dan tender, dan lain sebagainya.
Contoh perusahaan konstruksi :
Sumber : wikipedia IndonesiaSenin, 28 Januari 2008
Sertifikasi Mandor Proyek
"Saat ini baru tiga persen saja yang memiliki sertifikat serta diakui kompetensi (kemampuannya) dari sebanyak empat juta tenaga tukang di Indonesia," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto di Jakarta, Kamis.
Menurut Djoko kepada wartawan usai membuka kegiatan Konstruksi Indonesia 2007, para pelaku jasa konstruksi diminta memperhatikan kondisi dan kemampuan tenaga terampil konstruksi di Indonesia.
Djoko mengatakan, perlunya ke depan ini melaksanakan lomba tukang dan mandor sehingga menggugah partisipasi pelaku jasa konstruksi untuk lebih meningkatkan kemampuan para tenaga terampil tersebut.
Menteri PU mengharapkan melalui proses sertifikasi diharapkan sektor konstruksi menjadi lebih efisien dalam rangka menghadapi tantangan kedepan, di antaranya tantangan terhadap peningkatan volume pekerjaan konstruksi.
Pembangunan jasa konstruksi ke depan membutuhkan tanggungjawab profesional kepada para pelakunya terutama dalam upaya meningkatkan daya saing, kata Menteri PU.
Sementara itu menurut Ketua Umum Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN), Malkan Amin, pelaku jasa konstruksi kini sudah siap untuk bersaing setelah sebelumnya sempat melakukan konsolidasi akibat krisis ekonomi.
Malkan mengatakan, pasar konstruksi tahun 2008 diperkirakan sebesar Rp170 triliun harus dipersiapkan secara matang, target pelaku jasa konstruksi tidak semata-mata berkiblat ke luar negeri, tetapi bagaimana agar pasar dalam negeri tergarap dengan baik.
Terkait hal tersebut LPJKN berkerjasama dengan pemerintah akan meningkatkan kemampuan SDM mulai dari tenaga insinyur dan teknisi, serta pekerja terampil dengan memanfaatkan Badan Latihan Kerja.
Ke depannya kita tidak akan lagi kekurangan untuk mencari tenaga ahli termasuk tukang yang memiliki kompetensi di bidangnya.
Sumber : Antara New